
Pada dasarnya cewek baper itu memiliki level sayang tingkat tinggi kepada pasangannya. Kembali lagi bagaimana ia bisa mengontrol derajat kebaperannya. Demikian juga si cowok caper yang mungkin dia sendiri tak ingin membuat perasaan pasangannya jadi tersinggung.
“Keduanya sama-sama memiliki kebutuhan tinggi untuk diperhatikan. Keduanya sama-sama menuntut energi yang besar dan kematangan emosi dari pasangannya,” lontar Astrid.
Untuk menyiasati kelangsungan hubungan mereka, Astrid menyarankan agar pasangan ini terus belajar dalam mematangkan emosinya.
“Jika keduanya belum memiliki energi yang besar dan kematangan emosi untuk satu sama lain, akan banyak miskomunikasi, drama, dan kelelahan emosi yang muncul dalam hubungan mereka. Kalau dibiarkan berlarut, besar kemungkinan hubungan mereka tidak bertahan lama atau sering putus nyambung,” beber psikolog yang menamatkan studi S2 nya di Universitas Indonesia ini.
Bagaimana si baper harus menyikapi si caper?

“Orang yang caper, namanya cari perhatian, punya kebutuhan untuk diperhatikan yang lebih besar dari orang-orang pada umumnya. Biasanya tipe cowok seperti ini akan meminta kamu agar meluangkan banyak waktu untuk mendengarkan dia,” Astrid menganjurkan.
Cowok caper, lanjutnya, ingin pasangannya memberikan respon kepada dia. Tipe cowok caper juga membutuhkan pasangan yang selalu bersemangat menyimak terhadap topik-topik yang sedang ia bicarakan atau kegiatan yang dia lakukan.
“Kamu yang berpasangan dengan dia akan membutuhkan energi besar untuk mendengarkan atau menyimak ceritanya, untuk menikmati apa yang dia pentaskan, dan untuk mendukung apa yang sedang dia kerjakan. Support dari kamu akan berarti besar untuk dia,” jelasnya.
Bagaimana si caper harus menyikapi si baper?

Baper itu tidak masalah selama kita bisa menempatkannya sesuai porsinya. Agar baper tepat pada tempatnya, maka perasaan dan hati harus sejalan. Butuh kolaborasi harmonis antara sisi rasional dan sisi emosional.
“Orang yang baper sangat sensitif terhadap emosinya sendiri. Sedikit-sedikit semua masalah dibawa perasaan dan semua masalah cenderung dihubungkan dengan dirinya atau pasangannya. Orang yang baper seringkali menyalahkan diri sendiri atau orang lain dan menikmati drama, tidak terlalu suka kalau harus cepat move on,” papar psikolog yang menggagas Theraplay Indonesia.
Astrid melanjutkan kalau cewek baper minta diberikan limpahan kasih sayang dan ingin dimanjakan sesuai kemauannya.
“Kepada orang yang baper, kamu perlu menjadi orang yang sabar dan dewasa secara emosional. Kamu juga harus bisa ngemong dan memberikan kasih sayang yang hangat. Di sisi lain, kamu sebaiknya bisa memberikan pengertian yang logis kepada dia agar pasangannya tidak perlu baper pada saat-saat tertentu,” tutup psikolog cantik tersebut.